Alternatif Liburan Tak Biasa Dengan Budget Tipis; Cobain Jadi WWOOFer Deh,

Pernah mengkhayal jalan-jalan keliling dunia seperti di cerita buku atau tipi-tipi?

Pernah mimpi liburan dengan budget minim tapi bisa bebas dan berlama-lama? jika kamu bukan tipe turis cantik dan pingin merasakan sebuah pengalaman tinggal bersama orang lokal sambil belajar budaya sekaligus cinta alam dan tanam menanam? Cobain ini deh.

Taken from wwoof.net

Yaitu WWOOF, Worldwide Opportunity on Organic Farms. Kepanjangannya ada yang beda di negara lain. Seperti namanya “World Wide”, organisasi ini tersedia di seluruh dunia, dengan website beda-beda di setiap negara. WWOOF memberi kesempatan untuk menjadi bagian dari gerakan organic farming, yang memberi akses untuk mempromosikan budaya, pengalaman edukasi berdasarkan kepercayaan dan non monetary  exchange, sehingga membantu membangun global komuniti yang berkelanjutan. Kira kira begitulah terjemahan dari deskribsi di web WWOOF. Silakan buka web nya disini kalau mau tau lebih lanjut biar lebih familiar: WWOOF 

Cara daftarnya gimana?

Kita bisa mendaftar menjadi volunteer, biasa disebut WWOOFer atau juga menjadi host. Untuk jadi volunteer, buka web-nya, terus tinggal pilih negara tujuan, bayar membership fee, kemudian kita akan mendapat user name dan password untuk mengakses nama-nama host. Masing-masing negara punya website sendiri, jadi mesti bayar membership masing-masing. 

Iyes, bayar! Sekitar 20-40an USD, beda-beda tiap negara, untuk membership setahun, dan bisa digunakan untuk apply WWOOFer di negara yang sama beberapa kali. Menurutku sih sangat murah, dibanding manfaat yang kita dapat. Ada diskon membership untuk 2 orang atau lebih. Yuk ajak teman atau saudara.


Aktifitas di tempat Host apa aja?

Untuk jenis pekerjaan bisa sangat beragam, ada peternakan, pertanian sayur, kebun buah, sekolah alam, penginapan, yang pasti semuanya menjalankan pola organik. Pekerjaan juga sangat tergantung musim saat kita datang, contoh kalau kita milih di perkebunan buah di Eropa, pas musim semi kan baru berbunga, jadi bisa bantuin ngrawat tanaman, nyabut rumput, dll. Kalau pas musim gugur, biasanya musim panen, bantuin petik buah. Kalau pilih ke NZ atau Ausi beda musim sama Eropa ya, jadi cari tau dulu sebelum berangkat.

Dapat gaji gak?

WWOOF bisa dibilang 100% non monetary, tidak ada upah dan tidak ada ongkos tinggal maupun makan. Namun ada juga beberapa host yang memberi uang saku, tergantung dari kebijakan masing masing host. 


Jenis akomodasinya gimana?

Kondisi penginapan yang disediakan oleh tuan rumah beragam, biasanya dijelaskan di detail host. Pengalamanku sendiri, pas di Jepang bener-benar beruntung dapat kamar luas, bersih dan full wifii. Di Interlaken, Swiss tidur di sleeping bag di kolong atap, di Bern Swiss dapat kamar normal, di Ales Prancis dapat kamar tamu.

Kalau makanan?

Ada di deskripsi host Kita bisa makan bareng host, masak sendiri dengan bahan dari mereka atau masak bareng. Biasanya host peduli diet tamu. Seperti halal, vegetarian, gluten free, etc. 

Visa dan tiket?

Mengenai ongkos perjalanan menuju tempat host adalah 100% tanggungan WWOOFer. Termasuk visa, dll. Namun, ada juga host yang mau ngasih support. Coba aja kontak dulu,


Berapa lama kita boleh tinggal?

Bisa beberapa hari sampai beberapa bulan. Ada juga host yang mau menerima tamu sampai setahun.  

Terus soal bahasa?

Rata-rata host bisa bahasa Inggris, tidak semua anggota keluarga sih, tapi setidaknya selalu ada. Nilai plus banget kalau kita bisa bahasa setempat. Ngobrol jadi lebih nyambung.


Masing-masing negara memiliki website yang deskribsinya beda-beda, ada yang memuat info detail banget tentang Host. Dari 3 website negara yang aku daftar yaitu Jepang, Prancis dan Swiss, Jepang adalah yang paling lengkap. Ada info binatang peliharaan, usia semua penghuni rumah, anak jika ada, binatang ternak, info tentang aturan merokok dan minum alkohol, dll. Sementara Swiss adalah yang tidak memiliki online website, jadi setelah bayar membership, kita akan menerima email file PDF nama-nama host yang aktif, deskribsi singkat dan kontak mereka. Itu saja. Jadi sedikit sulit membayangkan kondisi keluarga host. Karena itu juga sih pengalamanku jadi WWOOFer di Swiss jadi penuh cerita 😆

Jika ditanya apakah WWOOF 100% aman? Back to basic, based on trust! Yup, totally hanya modal kepercayaan dan positif thinking. Pengalamanku menjadi WWOOFer 4 kali di 3 negara berbeda mengajariku untuk percaya kepada orang asing, menerima hal-hal baru dan terbuka dengan budaya yang totally different. Kalaupun ternyata kita tidak cocok dengan situasi rumah host, kita bisa pamit lebih awal, tentunya dengan cara yang sopan. Memang sih, tak semua pengalaman jadi WWOOFer itu indah, ada ga enaknya juga, baca postingan selanjutnya ya…

Apa bedanya WWOOF dengan Couchsurfing dan sejenisnya? Kalau jadi WWOOFer, kita mesti kerja paruh waktu karena dapat makan and akomodasi gratis. Sementara saat menjadi surfer kita tidak punya kewajiban bantu-bantu host, dan ga berhak minta makan. WWOOFer otomatis mengurangi waktu kita untuk santai jalan-jalan, tapi normalnya kita mendapat libur setelah 4-5 hari kerja atau setiap Sabtu Minggu.

Berikut beberapa Tips jadi WWOOFer berdasarkan pengalamanku:

  1. Teliti detail host yang akan kita pilih. Pilih host yang sudah punya review dari WWOOFer lain. Untuk referensi.
  2. Sebaiknya mengirim email request sewajarnya saja, 2-3 host cukup. Jika sampai 1-2 minggu tidak ada tanggapan, cobalah untuk meng-follow up lagi. Jika tetap tidak ada respon, baru kirim email request lainnya. Pada umumnya host cukup responsif. Jika kita terlanjur mengirim banyak request bersamaan, dan menerima banyak approval, ga enak juga kan mesti membatalkan permintaan sendiri. 
  3. Sebaiknya pilih daerah yang ga terlalu jauh dari pusat kota, biar ga susah aksesnya meskipun biasanya host nawari penjemputan.
  4. Barengan sama teman, 2 orang paling ideal
  5. Menyiapkan mental untuk kondisi terburuk, namanya juga farming, terutama untuk yang ga pernah main ke kebun sama sekali. Siap mental juga untuk culture shock.
  6. Siapkan oleh-oleh kecil dari negara kita, apapun itu pasti akan memberi kesan baik. Sekaligus perkenalan budaya.
  7. Bawa makanan lokal dari rumah, untuk jaga-jaga mungkin kita tidak bisa makan masakan di rumah host.
  8. Jadilah semacam duta yang baik untuk negara kita, menjaga sikap dan sopan santun dimanapun berada dan apapun budaya setempat.
  9. Be positif, respectful, open minded dan siap untuk petualangan seru apa aja. Tapi jangan lupa tetap waspada dan mawas diri. Namanya juga tamu, mesti tau diri
  10. Minta ijin dulu kalau mo poto-poto ya,

Seru kan? buruan deh lihat cek webnya dan ajak teman nyobain trip ini bareng,

Author: EmiTj

I love travelling and farming, so i combine both

3 thoughts on “Alternatif Liburan Tak Biasa Dengan Budget Tipis; Cobain Jadi WWOOFer Deh,”

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started