DELF A2 TEST

Aku pernah berbagi cerita ikut ujian DELF A1 sebelumnya. Setelah sekian gerhana lulus A1, aku baru mengikuti ujian DEFL A2, di Semarang, November 2021 lalu. Sudah lama juga ya? O..o.. kapan B1 ?

DELF (Ijazah Kemampuan Bahasa Prancis) dan DALF (Ijazah Kemampuan Bahasa Prancis Tingkat Lanjut) adalah ijazah resmi yang diterbitkan dan dijamin oleh CIEP (Pusat Internasional Studi Pedagogi), lembaga sertifikasi kompetensi bahasa Prancis untuk orang asing non frankofon yang diberikan kewenangan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Prancis. Ijazah ini berlaku seumur hidup lo, dan diakui di 165 negara.

Pada ujian A2 ini, aku merasa lebih berpengalaman dan melakukan persiapan sebagaimana semestinya. Persiapan itu adalah mengerjakan soal-soal tahun lalu, berlatih membuat tulisan dengan tema-tema umum untuk level A2 dan latihan berbicara juga pastinya, secara otodidak. Sempat ambil kursus persiapan 4 pertemuan yang kurang recommended.

Aku lulus dengan hasil yang tidak mengecewakan, ga bagus-bagus amat tapi masih di atas targetku. Aku memperoleh nilai sempurna di comprehension ecrit 25, dan nilai terendah di production ecrit 14.75/25.

Aku merasa lulus dengan nilai ini karena keberuntungan. Pas dapat soal listening yang relatif mudah dan karena tema untuk ujian menulis cerita dan ujian percakapan sesuai yang sudah aku persiapkan. Setidaknya, hal ini mempermudah mencari ide apa yang harus diucapkan dan apa yang harus ditulis yang sangat membantu menghemat waktu mikir. Saat ini aku masih belajar di level A2 untuk modal naik level B1, yang ternyata tak semudah ujian-nya. Sangat banyak yang mesti harus aku pelajari.

Tema ujian tulis yang aku dapat kemarin adalah menulis surat untuk teman tentang liburan. Sementara ujian oral dapat tema tentang undangan pernikahan yang ndilalah (kata orang Jawa, Serendipity) keduanya sudah aku persiapkan sebelumnya. Quelle chance !!! meskipun banyak lupa tapi sangat membantu untuk setidaknya ga hanya plonga plongo di depan penguji.

Saranku bagi yang ingin mencoba ujian DELF untuk pertama kali di level dasar, latihan dan hafalkan bagian utama yaitu perkenalan, cerita tentang keluarga, aktivitas sehari-hari dan di akhir pekan, pekerjaan, kota tempat kita tinggal, hobi dan kesukaan. Kalau pembukaannya lancar, In Shaa Allah selanjutnya akan membuat kita lebih percaya diri.

Semoga tulisan ini bermanfaat, 🙂

Kembali ke sekolah,

Subscribe to continue reading

Subscribe to get access to the rest of this post and other subscriber-only content.

Me vs Macaroon

Baking adalah hobi baruku sejak punya oven mini setahun lalu. Oven itu dibeli khusus untuk misi membuat macaroon.

Pencapaian terbaik so far…

Misi ini sudah aku uji coba berkali-kali, dan belum menunjukkan hasil mendekati berhasil. (mendekat aja belum lo… )

Aku bukan tipe pantang menyerah, kalau sudah bosan ya sudah aja.. beberapa kali mencoba resep cake lain dan sering gagal, aku tidak terlalu memaksakan diri. Wong takarannya juga pake naluri. Iya, aku tidak pernah menggunakan timbangan. Antara sayang uang mau beli dan masih menikmati metode kira-kira. Seru aja gitu

Namun, obsesiku terhadap macaroon ternyata lumayan awet. setidaknya masih bertahan hingga kini.

Entah apa yang salah (selain kalibrasi instinct kira kira) segala metode dan resep belum juga berhasil. Bahkan yang bertittle anti gagal sekalipun.

Macaroon itu simple tapi sulit. Itulah letak daya tariknya.

Hingga postingan ini publish, aku masih belum bisa membuat macaroon yang mendekati berhasil. Masih belum minat juga beli timbangan (ntar kl udah ditimbang sesuai resep n masih gagal apa dung yg mau disalahin lagi?)

Perjuanganku VS Macaroon masih akan berlanjut. Jika ada yang punya tips n trik, please help me…

Design a site like this with WordPress.com
Get started