We have our own favorite season, but if its about Japan, Spring is always amazing season to enjoy when Sakura is everywhere. Turns Japan into a real literally “sakura land”.
It was kinda “serendipity” when i went to Izu Peninsula on mid Feb.2017. I did not expect to meet Sakura since it was too early and only wanted to visit the farthest area covered by Tokyo JR Pass. Expected to use it maximally since it was pretty expensive. On my way to Izu Peninsula i saw a lot of Sakura trees already blooming and even in one area, there were a river full of flower. Later, i knew this river called Kawazu-river.
The Kawazu Cherry Blossom Festival (Kawazuzakura Matsuri) located on the Izu Peninsula, about 2 and half hours from Tokyo Station by train. Here, Sakura blooms early on Mid February to Early March. Not so far from Tokyo, about 2 and half hours by train. The train route itself was pretty amazing, blue ocean. If the weather is good, we can see Mount Fuji along the way.
Here, there was kind of festival, a lot of food and souvenir sold by local people
Located pretty near from Shin Sapporo Station, this open air museum was pretty awesome when i visited it on winter, last year. There were almost no other visitor made this place like my own play ground.
After visiting other tourism spot which mostly crowded in Sapporo on February, i was so lucky to enjoy the this place calmness.
Snow was covering all the area, turned it into white magical land. There were around 52 building of historical village around Meiji and Taisho Periods. Inside the building, we can find illustration of the real house.
There were horse and snow cart riding services, cafe, toilet and souvenir store.
How to go there : Take JR Bus新22(№22) from JR Shin Sapporo Sta.(Shin-SapporoBus Terminal track No.10) (travel time:approx.18 min.) or JR Bus新22(№22) from JR Shinrin koen Sta.(travel time:approx.10 min.) and get off at the last stop “Kaitaku-no-mura.”
Open from 9 AM to 5PM, entrance fee 800Yen for adult and 600Yen for student.
Saat menjadi WWOOF di Ibe Farm, aku mendapat 2 hari libur. Tentu saja untuk jalan-jalan. Wakayama memang bukan favorite turis, namun ada satu wisata unik dan satu-satunya di Jepang, atau mungkin di dunia.
Jepang memang identik dengan budaya “kawai” (cute). Dari urusan serius sampai yang memang unyu-unyu, Jepang selalu memiliki sisi “kawai”. Nah, cerita yang satu ini unyu banget. Yaitu tentang kepala stasiun yang berbulu dan mengeong. Iya, kepala stasiun itu seekor kucing.
Kishigawa Line, yang melayani stasiun-stasiun kecil di Wakayama, pernah hampir ditutup karena sepi penumpang. Hingga suatu hari, seekor kucing lucu gemuk rajin berkunjung dan menyapa penumpang di stasiun Kishi, Kinokawa, Wakayama. Kucing itu bernama Tama. Kelucuan dan keramahan Tama telah menarik minat ribuan pengunjung dan menghidupkan kembali jalur kereta Kishigawa Line. Karena jasanya itu, Tama diangkat menjadi Super Master Station.
Station Master Tama telah meninggal di tahun 2015, saat usianya 10 tahun. Jadi saat aku kesana, aku tidak bisa berjabat tangan dengan beliau. Setelah kepergian Tama, ternyata ada penerusnya, dia adalah Nitama. Mereka hampir kembar. Sama imutnya. Sayangnya, aku juga tidak berjodoh dengan Nitama. Hari itu Kamis, beliau sedang libur. Iya, Kucing-pun dapat hak libur kerja.
Sebagai penghargaan, station Kishi di jadikan sebagai Museum Tama. Disana ada berbagai foto dan souvenir bertema Tama.
Selain Museum, Tama juga dijadikan tema untuk kereta Kishigawa Line. Namanya, Tama Densha. Interior kereta ini super kawai serba Tama. Ada juga kereta bertema Strawberry (Ichigo Densha) dan Plum (Umeboshi Densha). Sayangnya (lagi-lagi), saat aku kesana, hanya Umeboshi Densha yang beroperasi. Check schedule itu wajib!
Tersedia 1 day free passport untuk jalan-jalan menggunakan kereta-kereta imut itu, yang bisa dibeli di stasiun Wakayama, seharga 780yen, unlimited ride. Mau bolak-balik-bolak-balik sampai puas bayar sekali saja.
Interior kereta seperti gambar di atas, asli se-imut-imut itu. Bersih kincong dan relatif sepi. Sayangnya (sayang kesekian) aku lebih banyak mengambil video daripada photo.
Daerah ini memiliki banyak perkebunan strawberry and buah plum. Jika musim panen, tersedia juga wisata petik strawberry.
Request WWOOF ku disambut dengan sangat cepat dan ramah oleh Hiro San di Ibe Farm, kebun jeruk organik Keluarga Ibe di Prefecture Wakayama, Kansai Jepang. Dari Bandara Kansai sekitar 1 jam dengan mobil, saat itu aku dijemput oleh Hiro san dan istrinya di bandara Kansai. Kesan pertama yang sangat manis.
Keluarga Ibe terdiri dari Hiro San, Sachi-San istrinya dan Obaa-Chan. Obaa-Chan adalah Ibu Hiro San, sekaligus pemilik Ibe farm secara turun temurun. Saat itu, usia beliau sekitar 85 tahun, namun masih sehat dan kuat melakukan pekerjaan ringan.
Akomodasi bagi WWOOF yang mereka sediakan adalah kamar di lantai 2 rumah Obaa-Chan yang baru selesai direnovasi. Rumah bergaya Jepang Modern, material didominasi kayu dengan fasilitas modern. Full Wifii, Bathtub plus kursi pijat punya Obaa-chan yang sering dipinjamkan untukku. Aku akan tinggal bersama keluarga ini selama 7 hari.
Kala itu, awal Maret 2018, sedang peralihan musim dingin ke musim semi. Jeruk-jeruk sedang ranum-ranumnya. Aku sangat beruntung, pengalaman pertama WWOOF sendiri, dapat Host yang super baik, akomodasi yang super nyaman, dan makanan enak plus halal. Pekerjaan pun sangat simple, cuman petik jeruk.
Sesaat setelah sampai rumah, aku diberi semacam jadwal oleh Hiro San, Orang Jepang memang super disiplin.
07:00 pagi sarapan, self service, ada roti dan susu
07:30 mulai bekerja
09:30 Coffee Break
10:00-12:00 Kembali bekerja
12:00-13:00 Makan siang dan istirahat. Setelahnya bebas
Setelah memberi briefing tentang jadwalku, Hiro San dan Sachi San menunjukkan kamarku, dan menjelaskan secara singkat tentang isi rumah. Kemudian memberiku APD (Alat Pengaman Diri) untuk bekerja yang terdiri dari sepatu boots, jaket dan celana anti air, sarung tangan, dan topi pelindung. Orang Jepang itu memang luar biasa. Budaya safety mendarah daging diterapkan sampai ke level-level paling sederhana dalam keseharian mereka. Salut!
Pagi pertama hari itu, aku diajari cara memetik jeruk. Cukup memotong tangkainya dengan gunting, masukkan ke keranjang pelan pelan agar tidak rusak. Sesimple itu. Kebun jeruk Ibe, berdekatan dengan kebun-kebun jeruk warga lain yang sebagian besar masih menggunakan obat-obatan. Oleh karena itu, yang murni organik hanya pohon-pohon yang berada di tengah kebun. Jeruk-jeruk itu dipisahkan dengan yang kemungkinan terpapar obat-obatan dari kebun sebelah. Kejujuran Jepang memang jaminan mutu.
Yang paling berkesan dari keluarga Ibe adalah keramahan, kehangatan dan makanan masakan Sachi-San yang luar biasa. Bukan Sushi atau ramen. A lot more than that. Sebelumnya, mereka sudah mengetahui kalau aku Muslim, jadi tidak menyajikan babi. Terharu. Coba tengok menu makananku selama disana:
Menu Suoer Lezat and Bergizi
Di keluarga ini, aku lebih banyak membantu makan dari pada membantu metik jeruk. Seriusan, kenyang, sehat, sejahtera.
Hiro San bilang, sangat senang ada WWOOFer yang mau mengunjungi kebunnya. Selain membantu pekerjaannya, juga untuk menemani Obaa-Chan, menjalin persaudaraan dan berbagi ilmu. Masalah klasik di Jepang, banyak lansia yang kesepian.
Dapur idaman
Wakayama adalah salah satu prefektur penghasil Jeruk terbesar di Jepang. Di sini, semua rumah punya pohon jeruk, kebun, gunung-gunung juga penuh tanaman jeruk. Di Ibe Farm sendiri, selain untuk buah segar, jeruk diolah menjadi jus dan selai. Aku mendapat pelajaran membuat selai dari Sachi-san, hasilnya diberikan padaku sebagai oleh-oleh. Baik sekali kan….
Selai Jeruk buatan Sachi San
Oktober 2019 kemarin, aku mendapat kabar bahwa Obaa-Chan telah berpulang. Aku masih ingat betapa baik beliau. Meminjamiku kursi pijatnya, meminjamkan jaketnya karena kuatir aku kedinginan. Senyum dan kehangatan sikapnya akan selalu hidup dalam kenanganku. Meskipun terbatas bahasa, kami masih bisa ngobrol dan tertawa bersama.
Terima kasih keluarga Ibe, pengalaman pertama WWOOF yang sangat melekat dalam hati. Mereka bener-benar menunjukan keaslian keramah-tamahan Jepang. Omotenashi. Bagi kalian yang baru mau nyobain #WWOOFJapan aku sangat merekomendasikan keluarga ini.