Design a site like this with WordPress.com
Get started

Learning by Travelling

PS : English version is available

Travelling bukan hobi alamiku. Aku dulu bukan hanya tidak suka jalan-jalan, tapi juga enggan bertemu orang baru. Aku menyukai duniaku yang itu-itu saja, disitu-situ saja. 

Traveling wasn’t my natural hobby. I used to not only dislike traveling, but was also reluctant to meet new people. I liked my world, that’s all, that’s it.

Somewhere in Sapporo, Japan 2017

Seseorang yang tak begitu mengenalku suatu hari menyampaikan fakta tentang diriku yang sudah aku tau. Bahwa aku orang yang terlalu introvert. Well, apa salahnya? 

Someone who didn’t really know me one day shares a fact about me that I already know well. That I’m too introverted. Well, what’s wrong with that?

Dia menyarankan aku untuk belajar membuka diri. Entah mengapa, kata-kata itu seperti ‘wake up call’ yang ku tanggapi dengan serius. Aku sadar bahwa aku memang ingin membuka diri pada pengalaman baru, pada orang-orang baru dan sudut pandang baru.

He advised me to learn to open up. For some reason, those words were like ‘wake up call’ which I responded seriously. I realized that I really wanted to open myself to new experiences, to new people and new perspectives.

Menantang dan melakukan sesuatu yang kita takuti itu menyenangkan. Hingga akhirnya malah menjadi kecanduan. Begitulah perkenalanku dengan travelling. Berawal dari takut, memulai dengan memaksakan diri dan akhirnya jadi ketagihan.

Challenging and doing something we fear is fun. Until finally instead became addicted. That’s my introduction to traveling. Starting from fear, starting by forcing myself and eventually become addicted.

Aku kagum bagaimana travelling mengubahku. Mengajariku banyak hal, yang lebih banyak tanpa aku sadari. Bagaimana tiba-tiba aku merasa akrab semeja dengan orang yang baru aku kenal, berbagi kamar bersama orang asing dalam dormitori tanpa merasa khawatir, perasaan nyaman berada di sebuah tempat jauh dari rumah, tanpa mengenal siapapun. Sejak kapan aku bisa begitu? Sejak solo tripku yang pertama.

I was amazed how traveling changed me. Taught me many things, more without me knowing. How suddenly I feel familiar at the table with someone I just met, sharing a room with strangers in a dormitory without feeling worried, feeling comfortable in a place far from home, without knowing anyone. Since when can I do that? Since my first solo trip.

Aku lebih menyukai solo travelling. Tentu saja karena aku seorang introvert. Selain itu, aku menikmati kebebasan. Bebas menentukan budget, tujuan, jadwal, dan bebas dari berkompromi yang tak perlu.

I prefer solo traveling. Of course, because I’m an introvert. Besides that, I enjoy freedom. Free to decide budget, destinations, schedule, and free from unnecessary compromises.

Apa aku tak merasa kesepian, atau merasa seperti orang hilang? Sesekali, sangat jarang. Aku yang biasanya enggan menyapa orang asing, jadi lebih ringan mengatakan “Hi… “, membuka percakapan dengan basa basi yang bermuara pada pertemanan, bahkan cinta.

Do I not feel lonely, or feel like a missing person? Occasionally, very rarely. Me, usually hesitate to greet strangers, now it is lighter to say “Hi …”, opening conversation with small talk that leads to friendship, even love.

Bagi sebagian orang, travelling itu semacam pemborosan. Namun, ada banyak cara untuk menghemat, jika motivasi utama bukan sekedar foya-foya atau belanja. Travelling tidak selalu tentang hotel mewah, makan di resto mahal atau belanja branded. Traveler is not just a tourist. Traveler lebih menikmati mengexplore pengalaman baru, menikmati sesuatu yang berbeda dari 1 tempat ke tempat lain, mengenal orang-orang asing.

For some people, traveling is a kind of waste. However, there are many ways to save, if the main motivation is not just for wasting money or shopping. Traveling isn’t always about luxury hotels, eating at expensive restaurants or branded shopping. Traveler is not just a tourist. Travelers enjoy exploring new experiences, observe something different from one place to another, getting to know strangers.

Setiap perjalanan, selalu menyimpan cerita berbeda, bahkan meski kita melakukannya bersama-sama. Aku dan kamu tidak akan bisa melukis sebuah memory yang persis. Itulah yang membuat setiap perjalanan itu unik dan menantang. Ada kalanya di luar rencana, ada kalanya melebihi expektasi. Menikmati dan menerima apapun yang kita temui di jalan, mengajari kita bersyukur.

Every trip, always keep a different story, even if we do it together. You and I will not be able to paint an exact memory. That is what makes each trip unique and challenging. There are times outside the plan, sometimes times exceeding expectations. Enjoy and accept whatever we encounter on the road, teaches us to be grateful.

Travelling is not just a hobby for me, its a need. 

Advertisement

Author: EmiTj

I love travelling and farming, so i combine both

2 thoughts on “Learning by Travelling”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: